Monday, September 11, 2023

Hallo again

Cerita ini berlanjut, tentang dia yang selamanya akan bersama ku, dan tentang mereka yang selalu menjadi penenang jiwaku.

Monday, January 17, 2022

Kita, selamanya.

Kemarin dia berkata, bukankah nantinya hanya ada kita?
Bukankah akhir cerita ini hanya ada kita, kita berdua yang melewati hidup. 

Itupun, ketika Tuhan memberikan kelebihan umur kepada kita. 

Ketika kita sudah mulai renta, bahkan saat sudah tak mampu menjalani hidup, bukankah nantinya hanya kita berdua yang bisa saling menguatkan? 
Kita yang sejak awal berjanji bahwa akan bersama hingga akhir hayat ini. 
Kita yang sejak awal sudah memastikan bahwa nanti akhirnya hanya kita yang saling memeluk dan menyemangati. 

Semoga keinginan itu menjadi nyata, diakhir kisah kita, diakhir masa hidup kita, hanya ada kita berdua ❤


Wednesday, July 27, 2016

Azka, Anakku 💕

Anakku

Hadiah terindah dari Tuhan yang sebenarnya pun tidak terpikirkan olehku. Hadiah untuk segala jalan hidup yang ku ukir seindah mungkin disisa hidupku bersama seorang yang ku cinta.

Kamu, kekuatanku saat melalui masa sulit.
Kamu, semangatku ketika lelah ingin menghentikan rutinitasku.
Kamu, ketakutanku saat hal tak baik datang kepadamu.
Kamu, segalaku.

Tidak ada yang dengan tulus mencintaiku apa adanya selain kamu. Yang menerima segala kekuranganku. Yang tertawa saat apapun yang kuceritakan. Yang siap memelukku dimasa lelahku. Yang siap tersenyum menyambut ku dari kerja.

Fachry Azka Pratama, Bunda sangat menyayangi kamu, bagaimanapun kondisi kamu. Bunda mencintai kamu dengan seluruh jiwa raga bunda. 

Saturday, February 27, 2016

Roseola Infantum 🌹💔

Awalnya anakku hanya lesu dan nggak doyan main. Jadi dia lebih suka dikamar nonton serial upin ipin aja. 
Dan ternyata, makin malam suhu badannya makin tinggi. Saat itu sampai 39'C Panik dong ya, ini kenapa kok sakitnya sebelum liburan. 

Awalnya cuma ngira ini demam biasa, sama kaya demam demam sebelumnya yang disebabkan oleh gigi yang mau numbuh. Gigi ke 9 dan 10. 

Badan azka siang hari normal, cuma lemes aja. Tp makin malam makin panas, terasa banget saat dia mau ASI skin to skin sama bundanya. Bibir dan mulutnya panas 💔

Awalnya mau dibawa kerumah sakit, tapi karena mikir ini kan masih wajar. Ya kasih paracetamol aja, saat itu aku kasih Sanmol sirup. Dari bayi sampe sekarang Azka udah dibiasakan minum sanmol saat demam. 

Dua hari setelah itu alhamdulillah badannya mulai normal kembali, tapi ada yang aneh saat itu pikirku. Kenapa badannya jadi dingin banget ya. Azka udah ga lemes lagi, malah makin aktif bermain seperti biasa. Namun keringat dibadannya buat tangan dan kakinya jadi dingin banget. Namun karena dia tetap aktif dan ceria, itu tidak jadi masalah bagiku. 

Keesokan harinya. Saat bangun tidur ada banyak bercak merah dimuka dan badannya. Hanya di bagian itu saja. Tangan dan kaki nya tidak ada bercak merah tersebut. Panik banget ngeliat itu, sampai kepikiran macem2, apa ini campak? Apa ini alergi? Dan hal pertama yang dilakukan adalah searching google tentang penyakit ini. Dan ya, ini adalah Roseola Infantum. 

Foto: kiri saat bercak baru bermunculan, kanan sehari setelahnya bercak mulai hilang ❤️

Roseola infantum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes lvl 6 dan 7. Kalau menurut ku tidak begitu berbahaya, dan tidak mesti langsung dibawa ke dokter. Kenapa? Karena waktu sakitnya tidak begitu lama. Berbeda jika keadaan Azka yang demam naik turun hingga seminggu lebih. 

Jika melihat dari gejala dan kondisi Azka, awalnya demam tinggi 2 hari. Dan setelah itu badannya normal kembali bahkan suhunya bisa dingin. Dan setelah itu muncul bercak merah. 

Bunda nggak perlu khawatir dengan hal ini, karena bercak merah tersebut bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu 2-3 hari. 
Dan ya, bercak merah di muka dan badan Azka mulai menghilang. Alhamdulillah. 

Buat bunda semua, jangan panik saat mendapati anak demam ya. Jangan langsung buru-buru kedokter. Jika anak demam, cukup berikan obat penurun panas paracetamol kepada anak. Paracetamol ini sifatnya hanya meredakan panas. Dan bekerja dalam waktu 4-5 jam. Jika badan anak masi juga panas, lanjut diberikan paracetamol lagi. Namun jika kondisi tersebut tetap saja sama hingga lebih dari 4 hari, silahkan dibawa kedokter spesialis anak ya. 

Jika kita terburu-buru membawa anak kedokter, yang ada dokter akan memberi obat macam-macam yang buat keadaan anak kita makin memburuk. Karena anak tidak terbiasa diberi antibiotik dan semacamnya. 

Semoga anak kita selalu diberi kesehatan, dan bundanya diberi kesabaran dalam menjaga anak. 
Amin ya Rabb...


-widya-

Saturday, January 24, 2015

Azka goes to Pekanbaru

For the first time. 

Pertama kali diumur yang genap 4 bulan, anakku, Azka jalan-jalan kekota Pekanbaru. 3 jam perjalanan dari Duri. Prepare bayi jalan jalan ini emang super duper repot. Rasanya semua isi rumah mau dibawa. Tapi alhamdulillah anakku type yang ga rewel, suka main dikasur, jadi ga perlu repot bawa terlalu banyak barang. Cukup pakaian nya saja yang dibawa, dan semua perlengkapan mandinya. 

Perjalanan yang ditempuh pun alhamdulillah jauh dari kata macet. Namun sayangnya Azka ga bisa tidur karna nenek neneknya sibuk cerita. Dia pun malah tertawa kegirangan main dengan neneknya dimobil. 

Sehat sehat terus ya anaknya bunda, biar kita bisa jalan jalan lagi kemana Azka mau. 

Ini nih style anakku saat perjalanan ke pekanbaru

Saturday, December 20, 2014

I love my job!

Menjadi ibu bukan perkara mudah, itu adalah multitasking work ever. Kamu harus bisa menjadi segala hal yang dibutuhkan keluargamu. Keluarga kecilmu. 

Bangun tidur saat semua sedang terlelap, menyiapkan segala yang dibutuhkan saat pagi hari. Suami berangkat kerja, anak kesekolah, bayar listrik, belanja bulanan, cek semua kebutuhan rumah, dan urusan rumah tangga yang seabrek. Yakin deh, nggak semua orang bisa melakukan ini. Ditambah jika ibu itu juga seorang wanita karir atau pegawai swasta. Double double job nya! 

Alhamdulillah cuti melahirkan ku 3 bulan ini sudah hampir habis. Senin dua hari lagi, aku mulai bekerja seperti sebelumnya. Perasaanku saat ini nggak bisa aku ungkapkan lagi. Canggung, bingung, pusing, rasa ketidakmampuanku saat aku melewati semua itu. 

Bayangkan saja, kehidupanku saat ini sudah memaksaku untuk mandiri. Tinggal dirumah kontrakan BTN type 60 bertiga dengan suami dan anak lelaki ku yang baru berusia 3 bulan. Segalanya kulakukan sendiri tanpa bantuan siapapun. Rasanya seluruh tulangku ingin lepas. Ah sudahlah, tidak ada gunanya juga semua ku keluhkan. Dinikmati saja semua kesibukan ini dan semua kesibukan yang tambah menjadi dibeberapa hari kedepan. 

Sekarang aku sangat amat gugup, semoga segala keputusan ini dimudahkan oleh Allah. Segala kegiatanku tidak menggangu hubungan batin ku dengan anakku. Dan juga tidak menggagu performa ku dipekerjaan. 

Alhamdulillah, aku bekerja diperusahaan cukup besar, menjanjikan, dan memberi keringanan kepadaku. Memiliki atasan yang jempolan. Mereka tidak pernah mengekangku, memberi kelonggaran waktu kepada ku. Site manager ku saja hanya minta satu "pekerjaan selesai, dan tidak ada masalah, setelah itu kamu boleh pulang, jangan lupa handphone standby ya - Bpk. Hermanu" 
Bener bener keberuntunganku bekerja dengan atasan sebaik beliau. 

Ah makin kesini aku semakin tidak sabaran untuk menjalani pekerjaan double ku. 

Pagi siapkan segala sesuatu kebutuhan suami, sarapan, pakaian, dan lainnya. 
Menyiapkan segala kebutuhan anakku, bajunya, popoknya, mandinya, dan semuanya.
Menyiapkan segala kebutuhanku untuk bekerja. 
Mengantar anakku, Azka, ke rumah ibu ku. Maafkan bunda ya sayang, Azka main sama nenek dulu, nanti Bunda cepat pulang kok :)
Bekerja - Pulang - kerja - pulang. 
Jemput azka dirumah neneknya, pulang kerumah dan beres beres semua kebutuhan makan malam. 

Pekerjaan tetap ku adalah Ibu Rumah Tangga, seorang istri dan ibu. Pekerjaan sampinganku adalah Accounting Spv di Perusahaan Swasta. Bismillah, hap hap hap! Pasti bisa!! 

Sabtu, 20 Des 2014, 09.55pm
-widya-

Friday, October 24, 2014

Anakku...

Disaat seluruh rasa menjadi tak karuan, disaat hati dan pikiran menjadi tak tenang, disaat otak tak mampu berpikir apakah ini jalan yang terbaik?

Seperti itulah perasaan Bunda sehari sebelum kelahiran kamu. Kamu yang selalu Bunda nantikan belakangan itu. Kamu yang selalu jadi penyemangat hidup Bunda ketika lelah mejalani masa kehamilan yang penuh drama. Kamu yang selalu membuat Bunda tidak nyenyak tidur karena keaktifanmu. Kamu yang selalu menguatkan Bunda. 

Ya kamu, Fachry Azka Pratama. 

Anak lelaki pertama Bunda, jantung hati Bunda, peretas gundah Bunda, penyemangat Bunda, segalanya buat Bunda. 

Senin, 22 September 2014 mungkin bukan hari yang tepat untuk memeriksakan kehamilan. Karena prediksi dokter saat itu malah melemahkan kekuatan Bunda. Janin yang terlalu besar lah (3.8kg), plasenta yang rusak lah, apapun yang Bunda makan nggak masuk ke kamu, benar benar hari yang mengecewakan. Karena kecemasan yang berlebihan dan karena saran dokter, malam itu Bunda berniat untuk diinduksi. Sudah menunggu kira kira 7 jam tanpa tidur dari jam 9 malam hingga 4 subuh. Tapi kamu kelihatannya belum ingin keluar dari rahim Bunda. Karena hal itu, esok paginya Bunda dioperasi. 

Selasa, 23 September 2014.
Pagi itu dingin sekali rasanya, saat perawat masuk keruangan untuk mengingatkan bahwa operasi sebentar lagi akan dilakukan. Tanpa terasa Bunda sudah berada diruangan operasi bersama seorang dokter kandungan wanita dan empat orang dokter laki laki lainnya. Sepertinya dokter anastesi dan dokter bedah. Tanpa menunggu lama, jarum suntik itu masuk kepunggung Bunda dan saat itu juga badan mulai mati rasa. Dari perut hingga kaki mati rasa. Dokter mulai melakukan pembedahan, mereka melakukannya sambil bercerita. Sehingga tanpa disadari kamu sudah lahir sayang. Saat mereka berkata "selamat ibu, bayi nya sehat laki laki". Kamu langsung dilihatkan ke arah Bunda, dan saat itu kamu menangis. Suara tangisan mu memecahkan tangisan Bunda. Bahagia sekali melihat kamu masih berlumuran lemak, baru keluar dari rahim Bunda, dan langsung menangis. Rasanya Bunda ingin sekali mendekapmu, memberimu kehangatan, namun kamu harus segera bertemu Ayah untuk diperkenalkan dengan suara Adzan, dengan Allah dan agama mu. 

Kini, kamu sudah berusia satu bulan, tanpa terasa perkembanganmu cukup baik. Bunda telah melewati semua kegundahan saat merawat mu ketika baru lahir. ASI yang tidak banyak, keterbatasan gerak pasca operasi, kamu yang saat itu didiagnosa kena penyakit kuning, semuanya membuat Bunda menyerah. Hanya menangis yang bisa Bunda lakukan. Itulah masa sulit Bunda saat merawatmu. Alhamdulillah Ayah selalu membantu dan menyemangati Bunda. Ayah tidak pernah mengeluh, dia melakukan semua yang tak bisa Bunda lakukan. Keterbatasan pasca operasi ini mematikan langkah Bunda. Ayah mu sungguh luar biasa sayang, lelaki yang bertanggung jawab. Kelak, kamu harus seperti Ayah, menjadi suami bertanggung jawab terhadap keluarganya. Ayah dan Azka adalah lelaki Bunda. 

Doa Bunda untuk Azka, selalu menjadi anak kebanggaan Ayah dan Bunda ya sayang. Anak sholeh yang takut sama Allah, yang cinta dengan agama, berbakti kepada Ayah dan Bunda, sayang keluarga. 

Ayah dan Bunda berjanji akan memberikan kamu kehidupan yang baik, aman, nyaman. Tuntutlah ilmu kemana saja kamu inginkan, buat bangga keluarga dengan prestasimu. Kami pasti akan selalu mendoakan dan mendukung setiap langkahmu. 

With love, 
Ayah & Bunda. 



Wednesday, August 6, 2014

Mom to be...

Alhamdulillah udah masuk trimester ketiga. Makin kesini rasa tendangan baby Azka makin berasa. Sabar ya sayang Bunda, sebentar lagi kamu bakalan melihat dunia dan ketemu Ayah & Bunda. 

Makin ga sabar menanti kelahiran anak pertama ku. Menanti semua tangisan dan kelucuan, menanti semua kebiasaan anakku kelak. Sehat terus ya sayang, in sha Allah segala proses persalinan Bunda akan dimudahkan Allah. 

Dan sejak seminggu terakhir ini, aku dan mamaku sudah mulai mencukupi kebutuhan baby A, mulai dari gerobak bayi, box, baju, popok sampe pritilan pritilan kecil untuk baby. Jadi gemes sendiri liat baju baby yang kecil banget. Tiap ngeliatin bajunya, selalu ga sabar menanti kehadirannya nanti. Insha Allah sebentar lagi kita ketemu langsung ya sayang. 

Ga kerasa udah mau nenuju kelahiran dlm waktu kurang dari dua bulan lagi. Dan saat ini yang terasa hanya ketidaksabaran menanti waktu itu tiba, rasa harapharap cemas saat menanti persalinan, rasa penasaran bagaimana rasanya nanti ketika sudah masuk waktu persalinan dan bagaimana rasanya mengurus seorang bayi. Apalagi makin sekarang gerak bayi makin terasa, posisi kepala nya pun sudah diposisi ingin melahirkan. Jangan pindah posisi lagi sayang, biar gampang proses kamu keluar dari rahim Bunda ya. 

Doa yang selalu ku pinta adalah, ya Allah, ku mohon jagalah anakku, berikan ia kesehatan dan kesempurnaan, mudahkan segala proses kelahiran ku nanti dan jagalah aku dan anakku hingga kelahiran nanti. Aamiin ya Rabbal'alamin. 

Ayah & Bunda sayang Azka ❤️

Saturday, June 28, 2014

Our first Ramadhan...

Minggu, 28 Juni 2014, 08.30 wib

Malam ini malam pertama taraweh, suamiku sudah bersiap untuk menjalankan ibadah sholat taraweh pertamanya. Aku, hanya bisa berdiam memperhatikannya mempersiapkan diri. Dan aku pun tidak punya daya ingin ikut bersamanya menunaikan ibadah sholat taraweh. Apa daya, usia kandunganku yang hampir memasuki bulan ke enam lumayan memberatkanku. Sholat lima waktu saja kujalankan dengan duduk bersila, makin membesar perut ini, makin sulit saat harus sujud dalam ibadahku. 

Semoga suamiku bisa menyempurnakan ibadah kami, karena Ramadhan ini adalah Ramadhan pertama yang kami lewatkan berdua. Berdua setengah lebih tepatnya, bersama dengan janin yang ada dalam kandunganku saat ini. 

Aku sangat tak sabar menunggu hari ini tiba. Bukan masalah puasa ku kini sudah bersama suami. Tapi merasakan indahnya beribadah dibulan penuh berkah ini. Ibadah dibulan ini benar-benar menyenangkan. Melayani suamiku, menyiapkan sahurnya, berbukanya, menjadi pendengar setianya, mendengar semua keluhannya yang keletihan sehabis bekerja. Dan juga ibadahku untuk diriku sendiri dan anakku. Menjalankan puasa semampu ku, sholatku, ngaji ku. Ya Allah, ku mohon sempurnakanlah ibadahku. 

Besok pertama kalinya aku sahur dan berpuasa bersama janin dalam rahimku. Insha Allah, dengat niat karena Allah aku bisa menjalani semuanya tanpa beban. Insha Allah anakku tetap berkembang dengan sempurna sekalipun aku sedang berpuasa. 

Sekali lagi, bulan penuh berkah ini hanya datang sekali dalam setahun. Kita harus menunggu selama setahun untuk mendapat beribu pahala dari Allah. Maka jalani lah segala ibadah ini Lillahita'ala, semata-mata hanya karena Allah. 

Marhaban ya Ramadhan. Selamat menjalankan ibadah puasa, mohon maaf lahir dan bathin. 

Widya, Uda Adi & Baby in my womb :')

Friday, May 23, 2014

Thankfull

Usia kandungan saat ini bisa dibilang sudah tidak muda lagi, sudah memasuki trimester kedua.
Bener-bener nggak sabar menunggu proses persalinan itu tiba. Menunggu suara tangis itu, menunggu gelak tawa mu, menunggu semua kebiasaan yang mungkin akan selalu kita lakukan berdua.
Bagaimana bathin ini tidak bahagia mengetahui janin dalam kandungan setiap hari selalu berkembang. Merasakan setiap gerakannya didalam rahim, merasakan detak jantungnya ketika sedang di usg. Bunda sangat tidak sabar menunggu kehadiranmu Jagoan Bunda.

Sungguh semua diluar dugaanku, menikah dengan Suami yang sangat perhatian, pengertian dan selalu menunjukkan kasih sayangnya, mendapat kado pernikahan berupa janin yang tiap waktu selalu berkembang didalam rahimku, melewati hari-hari masa kehamilan selalu ditemani suami. Belum pernah kurasakan tidur tanpa ditemani suami, dia selalu ada disampingku. Dia selalu terbangun ketika aku mulai gelisah dalam tidurku, memelukku, dan berkata "Kenapa sayang..". Sungguh segala yang kurasakan saat ini diluar dugaanku, kebahagiaan ini, rasa sayang yang kuterima dari suami dan keluarga juga diluar dugaanku. Sungguh Allah sangat sayang kepada hamba Nya. Inilah jawaban dari setiap sujud ku, jawaban atas kebimbanganku selama ini. Tidak ada satupun nikmat Allah yang aku dustai. Dia benar-benar sayang kepada hamba Nya yang selalu meminta kepada Nya.

Terima kasih ya Allah.

Tuesday, March 11, 2014

Our awesome journey begins...

Hari itu ayahku menyerahkanku kepadamu. Menyerahkan separuh perjalanan hidupku untuk ku lewati bersamamu. Hal yang berat memang, saat kamu menerima penyerahan itu berarti kamu bersedia menanggung segala dosa dr perbuatanku. Beban yang cukup berat sayang, namun kamu sanggup menerimanya. Dan caramu menjawab qobul itu sangat menenangkan. Satu helaan nafas, tegas, lugas, tanpa ada kesalahan membuatku sangat bahagia. Kamu benar-benar anugrah terindah yang kumiliki Sayang.

Ditambah dengan adanya janin dalam rahimku saat ini. Menambah kebahagiaan yang baru saja kita dapatkan. Sungguh aku tidak sabar menunggu janin ini berkembang sempurna dan lahir ke bumi ini untuk memanggil kita dengan sebutan Ayah & Bunda. Berkali-kali Allah menganugrahi kita kehidupan bahagia ini Sayang. Sungguh benar-benar diluar dugaanku. Allah mendengar dan mengabulkan doaku.

Terimakasih suamiku, atas kasih sayang serta perhatian yang tidak pernah henti kamu tunjukkan padaku. Terimakasih atas kerjakerasmu selama ini sehingga kita memperoleh apa yang kita inginkan. Calon bayi dalam kandunganku, rumah masa depan kita yang saat ini sedang dibangun. Sudah tidak sabar menanti waktu itu tiba. Menanti waktu dimana kita menempati rumah baru, memulai kehidupan sebenarnya dirumah masa depan kita, sambil menanti kehadiran anak pertama kita. Aku sangat mencintaimu, tidak ada lagi kata yang bisa menggambarkan betapa aku mencintai kamu sayang.

I love you so much, Suamiku...

Thursday, January 9, 2014

Untuk mama dan papa...

Sekarang aku masih menjadi tanggungan orang tua ku. Menjadi anak yang seharusnya mendengar semua ucapannya. Menjadi anak yang akan selalu membahagiakannya dan tidak pernah membuatnya bersedih. 

Dulu, setiap langkahku diiringi oleh doa ibuku, dia selalu berdoa tiap malam agar aku menjadi anak yang dibanggakannya. Namun yang ada hanya kekecewaan. Aku merasa tidak pernah membuatnya bahagia, aku merasa selalu mengecewakannya. Dia yang selalu menghabiskan air mata tiap menyebut namaku didalam doanya. Sampai akhirnya aku menyadari tidak ada kebahagiaan yang lebih dr kebahagiaan orang tua ku. Terutama ibu. 

Sekarang, aku sudah diambang zona sendiriku. Sebentar lagi aku akan menjadi seorang istri, inshaAllah juga menjadi seorang ibu. Semakin dekat dengan hari itu, rasa sayang dan cinta terhadap orangtua ku pun semakin membesar. Mereka yang tak pernah menyerah membesarkan ku, menjadikan ku anak kebanggaan mereka, menerima semua kekurangan dan kesalahan ku. Mereka selalu menyebut namaku ditiap doa mereka. Yang kurasa saat ini adalah mereka sangat antusias dengan perhelatan pernikahan ku nanti, mereka melakukan segalanya demi kebahagiaan ku. Semua yang mereka lakukan semakin membuatku merasa bersalah karena selama ini mengabaikan mereka. 

Coba bayangkan, menerima telepon dari ibu yang mengatakan bahwa iya mempunyai kado untukku sangat membuatku bahagia. Mendengar suara bahagianya saat itu membuatku tersentuh. Betapa ia sangat menunggu waktu ini tiba. Dan kisahku ini pun tidak luput dari campur tangannya. Semua doa yang diminta dalam sujudnya selalu ada namaku. Diriku saat ini dan pernikahan ku ini adalah jawaban dari semua doa itu. 

Tidak kurang dari sebulan kedepan, hari besar itu akan tiba. Hari dimana aku melewati satu fase hidupku. Dan saat ini yang kuingin adalah membahagiakan orang tuaku. Allah telah membukakan mata hati ku sebelum semuanya terlambat. Apa aku bisa menciumi kaki ibu ku lagi nanti? Apa aku bisa memandanginya dikursi goyang sambil menonton televisi? Apa bisa aku melihat senyum renyah senda tawa nya lagi? Sebelum penyesalan itu tiba, lebih baik sekarang aku berniat selalu membuat mereka tersenyum. Terimakasih ya Allah, atas segala yang ku miliki saat ini. Mohon jaga selalu ibu dan ayah ku. 

Saran kecil dariku yang baru menemukan arti penting ya kebahagian orang tua, kalian jangan sampai melewatkan segala sesuatu yang dilakukan orang tua kalian. Karena pada saat nya tiba, semua keinginan kalian utk membahagiakan orang tua direnggut Allah atas segala kuasanya. Sebelum semuanya terlambat, bersimpuhlah dikaki ibu dan ayah kita :)

Monday, December 23, 2013

Spend my lifetime loving you!

"Boy I won't stop loving you, this I promise from my heart. And you can believe, That we will be happy endlessly just you and me.And I'll be there just for you, anywhere you want me to. I really do I want to spend my life time loving you."

Ari - Spend my lifetime loving you

-widya-

Thursday, December 19, 2013

Ask me!

From the deepest of my heart, I really love you, love to be your wife, to around our awesome journey together. I love you. I love every part of you. You always find time to make me feel special and to ensure that I'm happy. You have the ability to laugh at yourself and to have fun, that's such a wonderful thing. 

I look forward to spending the rest of my life with you. I hope that I can make you as happy and content as you make me. I hope that you will be proud of me as I am of you. I hope that you will believe in me as I believe in you and in us.  



At the end, when you said "Will you marry me?", and sure I answered "Yes, I really do to be your future". Sayang, our awesome journey begins. I love you, Uda Adi.

Monday, December 16, 2013

Menunggu sesuatu yang seharusnya ditunggu.

Awal cerita kita bermula dari kepindahanku ke kota Duri dan bekerja disalahsatu perusahaan supplier oil and gas. Nggak pernah terpikir sebelumnya kalau kisahku akan seperti ini. Enam bulan awal masih kujalani biasa saja, dari Januari 2012 aku mulai bekerja diperusahaan ini dan hanya menghabiskan waktu dengan dia yang dulu selalu menyakitiku. Masa lalu memang hanya akan menjadi masa lalu, hanya akan menjadi suatu kisah yang seharusnya tidak perlu dikenang. Setengah tahun lebih menghabiskan waktu diperusahaan ini namun tidak sekalipun aku pernah melakukan Monthly HSE Meeting. Alasannya ya seperti biasa, wanita satu-satunya (waktu itu) diperusahaan ini yang sebenernya sangat malas pergi ke kayangan tempat lokasi pekerjaan yang jaraknya lumayan jauh dari kantor.

Akhirnya, seorang pegawai yang baru selesai cuti melahirkan mengajakku untuk meeting dan menikmati rasanya berada diantara banyaknya laki-laki. Pertama kali aku bertemu denganmu, yang kata kamu ada sesuatu hal aneh saat pertama melihatku. Ntah pertanda ntah hanya kebetulan saja. Kamu mencari segala alasan untuk mendekatiku, dari memintaku membuat sebuah foto dengan tulisan undangan buka puasa bersama hingga meminta nomor telponku yang sebenarnya bisa langsung diminta keteman-teman kantor lainnya. 

Pendekatanmu yang sangat kilat awalnya membuatku risih dan terganggu. Semua kata cintamu waktu itu seperti kebohongan dan hanya kepura-puraan. Sepertinya aku belum percaya, belum percaya dengan semua hal yang tiba-tiba terjadi. Belum sepenuhnya terima dengan semua masa lalumu, dengan semua kisahmu dulu. Akhirnya aku menjauh, menjauhkan hubungan yang baru mulai kita jalankan. Aku tau betapa sakitnya itu. 

Selanjutnya aku malah jalan dan berhubungan dengan orang lain. Malam itu kamu menanyakan apakah ada yang marah jika kita berhubungan, kata 'iya' dariku seperti bom waktu buatmu. Namun begitulah jalannya waktu itu. Memang seperti ini kisah kita disiapkan, agar kita bisa mengenangnya sebagai pengorbananmu yang tidak pernah berhenti menungguku.
Dan ketika kita mulai dekat lagi, aku mulai menghubungimu untuk pergi ke latihan badminton bersama-sama, sepertinya harapanmu mendekatiku terbuka lagi. Aku tau betapa senangnya kamu karena kita sudah satu tahun lebih tidak dekat lagi. Aku sebenarnya hanya mencoba saja, mencoba suatu hubungan lama yang sebelumnya sempat aku abaikan. Aku ingin merasakan dan menjalani lagi semua yang dulu pernah kamu ucapkan. Ingin mencari tahu apa sebenarnya yang aku rasakan terhadap kamu. Karena semakin aku dekat dengan mu, aku juga semakin dekat dengan keluargaku, semakin dekat dengan agamaku, semakin dekat dengan Allah.

Namun ketika aku mulai jujur dengan orangtua, mulai menceritakan tentang hubungan kita, tentang masa lalumu, tentang segalanya, ada keraguan dimata orangtuaku, keraguan apakah kamu nanti bisa membahagiakanku, bisa bertanggung jawab atas hidupku nanti. Ketakutan orang tua memang cukup mendasar, karena mereka hanya menginginkan kebahagiaan mutlak untuk anaknya. Ketika orangtuaku meragukanmu, kamu berhenti mendekatiku. Kamu menjauh, menjauhkan diri dari kehidupanku. Saat itulah aku mulai rapuh, mulai kehilanganmu. Seperti ini rasa yang dulu pernah kamu rasakan ketika aku mejauhimu. Sangat sakit.

Aku mulai takut, takut kehilanganmu lagi, takut kehilangan semua perhatian dan kasih sayangmu. Ketika itu, aku mulai menyadari bahwa aku tidak akan melakukan hal yang sama dua kali, aku mulai jujur dengan semuanya, jujur bahwa aku takut kehilanganmu, kehilangan kamu yang selalu menghubungiku, selalu mendengar semua ceritaku. Aku rindu kamu, rindu kamu yang selalu memperhatikanku. Aku tidak ingin kehilangan kamu lagi, dan saat itu juga kukatakan bahwa aku rindu kamu. Semua ucapanku malam itu sepertinya sangat membuatmu menggila. Aku tahu rasanya dikasih harapan kosong, aku juga pernah merasakan itu. Tapi yakinlah sayang, saat ini aku hanya tidak ingin kehilanganmu lagi.

Dan akhirnya kisah kita berlanjut secepat ini. Kisah singkat kita benar-benar diluar dugaan, kamu menyatakan betapa kamu cinta aku, kamu melamarku, kamu meminta secepatnya hubungan ini di resmikan, kamu mengajakku menikah secepatnya dengan alasan tidak ingin kehilanganku lagi. Aku juga tidak ingin kehilangan kamu lagi sayang. Aku mencintai kamu.

Bagaimana sayang? Penantianmu tidak sia-sia kan? Akhirnya kamu berhasil, menunggu sesuatu yang seharusnya memang kamu tunggu. Menolak semua yang datang padamu demi menungguku. Aku tidak akan menyia-nyiakan mu lagi sayang. Seperti yang selalu kamu katakan "Nunggunya lama, ngedapatinnya susah, ga akan aku kecewain kamu, kamu bakalan aku jaga terus seumur hidup aku."

Persiapan kita sudah hampir rampung, kita hanya perlu menunggu waktu itu tiba. Waktu yang paling kutunggu seumur hidupku, waktu dimana kita mengucapkan janji suci itu. Selamanya seperti ini ya sayang, selamanya mencintaiku, mendukungku, dan tidak pernah meninggalkanku. I love you calon suami ku :)




Monday, December 9, 2013

Kamu!

Kalaupun aku diberi pilihan lain, aku akan tetap memilih kamu. Memilih kamu untuk aku jadikan sandaran ku dikala aku lemah, menjadikan kamu tempatku mencurahkan segala perasaanku, menjadikan kamu satu-satu nya orang yang tidak pernah bosan mendengar semua kisahku. 

Kamu akan selalu menjadi nama pertama yang aku ucapkan disetiap doa ku, menjadi lelaki yang akan selalu aku dengarkan, menjadi lelaki yang harus aku patuhi, menjadi suami yang akan selalu menjadi imam hidupku. 

Aku bahagia menjalani kehidupan bersamamu, aku hanya ingin kebahagiaan ini selamanya akan seperti ini. Kebahagiaan yang tidak pernah berkurang, kebahagiaan yang tidak pernah lekang oleh waktu. 

Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Alasan ku mencintaimu saja aku tak tau, semua kulakukan sesuai kata hati. Dan ini lah dia perasaan yang tidak bisa aku artikan, aku hanya ingin selamanya bersamamu. Aku hanya ingin kamu menjadi milikku, dan aku menjadi milikmu ♥

Friday, November 22, 2013

#throwback how I met your father ♥

#throwback from my first blog-udah ga dipake karena gatau email dan psswrd nya-. Cerita awal perjalanan bekerja di PT. Imeco Inter Sarana - Pumping Unit Project Duri - Riau. And the story begin, how I met you my future ♥
-----------------------------------------
Hello bloggie, akhir-akhir ini emang jarang banget update blog ya. Hmm, sibuk sih. Sibuk makan, tidur, makan lagi, tidur lagi, begitu terus..

Sip, awal cerita dimulai dari kenistaan aku sebagai seorang "pengangguran"~ Lupa cerita kalo udah 2,5 bulan resign dari kerjaan yang dulu, karena jadwal kantor dan kuliah ga sesuai. Ceritanya gini, setelah resign itu coba lamar kerja lagi dan sukses, sukses dipanggil untuk interview. Langkah awal yang baik. Interview awal dengan bos besar, dua hari berikutnya dengan pegawai personalia. Dua minggu berikutnya dengan 3 petinggi perusahaan dari kantor pusat, seminggu berikutnya dengan pegawai keuangan dari kantor pusat di jakarta (by phone), dan satu setengah bulan berikut nya ditelfon untuk diminta interview ke Jakarta. What? Kejakarta? Udah interview dengan enam orang masi mau nambah lagi? Huh hah.. Negosiasi dilakukan, tiket pesawat dari perusahaan, hotel dr perusahaan, angkutan darat di reimburse dari perusahaan. What a life?! Ya dijalanin dong ya, masa dilepas gitu aja. Gratisan ini.

Pengalaman dimulai..

13 Desember 2011 berangkat dari Pekanbaru, dan pesawatnya garuda. Woaa.. Ga pernah kejakarta dgn pesawat komersil, biasanya dgn pesawat perusahaannya papa. Ga pernah turun di Soeta Airport, biasanya dihalim.
Ini dia tiket sakti yang harganya udah seharga BB Gemini 3G....

Nyampe bandara Soeta bingung sendiri, taxi mana taxi.. Akhirnya krn antri dapat taxi juga, satu setengah jam nyampe hotel daerah Mampang Prapatan. Ya, hotelnya ternyata ngeri-ngeri sedap juga.. Bingung awalnya jam 8 nyampe hotel, mau makan dimana? Akhirnya mas-mas receptionist melegakan hati, semacam pangeran kodok jatuh dari langit. "Semua ditanggung kecuali alkohol ya mbak". Jleb. Girang banget ya Tuhan. Thanks God.
Masuk kamar, mandi, girang banget waktu tau kamar mandi ada showernya. Harusnya ritual galau maksimal banget ini ada showernya. Eh ternyata shower umurnya udah 75 tahun, gila aja airnya ga keluar dr ujung shower melainkan dr selang showernya. Galau. Asyik mandi tiba-tiba *prang* shower jatuh dan patah ya Tuhan. Pura-pura bego aja udah. Pesen nasi timbel ayam bakar plus ice tea (bill nya 85ribo sadarah sodara, jleb) Kesian perusahaan yang nanggung semuanya.

Hasil dari kesialan itu.....


Makanan yang sederhana banget tapi seharga makan warteg 10 kali...
Bangun jam 4 pagi, mandi, checkout tanpa ketauan abis ngerusakin inventoris hotel *devil laugh*, sarapan, cusss kekantor jam 6 lewat 15, takut macetkan makanya pagipagi bener. Eh taunya setengah 7 udah nyampe kantor. Bingung mau ngapain, duduk-duduk aja dikantin yang super duper ga Jakarta banget. Banyak pohon dan hutannya loh. Ngeliatin satpam pada apel pagi dan silat ga jelas. Jam 8 baru ketemu sama pegawainya. Jam 11 cuss ke bandara buat penerbangan jam 13.40 wib. Taxinya ngebut anjir rasa jantung mau copot dan nyampe jam 13.10, behhh dikit lagi nyaris! Check in dan dapet duduk dekat jendela, girang banget ya ampun. Taxi dr kantor - bandaranya 230K loh. Masuk pesawat, duduk, ngabisin makan siang 2 menit saja. Lapar abis-abisan, belum makan dari pagi~ Nyampe pekanbaru jam 4, nyampe rumah, masuk kamar, rebahan, ketiduran sampe pagi. Oh ya respon interview hari itu memuaskan banget, pegawainya ramah-ramah. Jadi kepengen ditempatkan di Jakarta aja, ga mau di Duri..


Kantornya ya ampun keren banget, cantik..


Suasana kantin yang susah ditemui di Jakarta, teduh banget, dengan pemandangan para satpam yang lagi latihan silat yang semacam poco-poco gitu...

Semoga perjalanan ini ga sia-sia ya, semoga cepet ada kabar baik dari perusahaan itu. Semoga...

With love, Widya

This is me, my style in interview.
Thanks Jakarta for the 20 Hours Trip.
13 Dec 2011 - 14 Dec 2011.

-----------------------------------------
Dan akhirnya, 12 Januari 2012 kerja juga di PT. Imeco Inter Sarana Duri, udah jalanin kehidupan disini hampir dua tahun. Nggak kerasa aja udah selama ini mengais rezeki di perusahaan yang cukup aku banggakan. Hehe. Dan yang lebih diluar dugaan adalah menemukan seseorang yang tidak pernah menyerah mendapatkan cinta aku, berusaha keras agar keinginannya menikahiku menjadi nyata. Adi, pegawai mekanik biasa yang selalu standby di workshop dan kerja dilokasi akhirnya meluluhkan aku. Semoga pencarian ku berakhir di kamu ya Sayang. Adiak sayang bana jo Uda Adi ♥

Tuesday, November 19, 2013

All about waiting the true love

Take a deep breathe and read this carefully :')


Courtesy of Shinta's Path.

Surat untuk calon suamiku

Ketika pemikiran mulai dewasa, seketika itu pula semua diluar dugaan dan pilihan hidup pun semakin sulit. Apa yang diharapkan dalam sebuah kehidupan? Kebahagian. Apa yang diharapkan dalam sebuah hubungan? Kebahagiaan. Namun apa yang salah ketika aku harus memilih sesuatu yang ku anggap benar dan dapat membahagiakan ku? Aku hanya mengikuti garis tanganku, aku hanya menjalani apa yang ada didepanku saat ini. Mengikuti semua kata hatiku bahwa semua yang ku pilih akan membuatku bahagia.

Kini, ketika aku memilihmu semua seolah berubah jauh melebihi harapanku. Kamu tahu sayang, ketika aku pilih kamu dan bersedia menjalani kehidupan denganmu, aku hanya inginkan sebuah kebahagiaan tanpa tangisan. Ternyata yang ku dapatkan melebihi harapanku. Semua kisah singkat yang kita jalani seolah membuat kita makin serius melanjutkan kehidupan ini. Caramu menjagaku, caramu memperhatikan ku dengan semua kepolosan itu sangat membuatku tersentuh. Hubungan yang baru kita bina ternyata makin menguatkan kita, kamu melamarku, kamu berani memintaku secara langsung didepan orang tuaku, tidak ada yang lebih membahagiakan dari ini semua sayang. Kamu tahu? Cinta yang kamu berikan kepadaku benar-benar sempurna. Kamu berhasil menyempurnakan ku. Kamu melengkapi semua kekuranganku. Semua masa laluku kamu terima, semua kebodohanku dan kesalahanku pun dengan besar hati kamu ikhlaskan. Hujan badaipun kamu lalui hanya sekedar ingin bertemu karena aku selalu mengucapkan betapa aku merindukan kamu. Kamu sangat berarti bagiku.

Dan sekarang, hanya selangkah lagi apa yang kita inginkan terwujud. Pernikahan. Aku mulai deg-degan dengan semua persiapan yang sudah kita lakukan. Sejujurnya aku sudah tidak sabar menjalani kehidupan denganmu nanti. Sudah tidak sabar melihat semua kebiasaan-kebiasaan aneh mu. Satu tahap kehidupan baru kita sudah didepan mata sayang. Sekarang kamu harus yakinkan hati untuk apapun yang akan kita lewati nanti. Makin baik niat kita, makin banyak ujian yang akan kita lewati. Apapun itu, yakinlah bahwa aku tidak akan meninggalkanmu. Dan satu doa yang selalu teringat adalah semoga orang yang bahagia dengan kebahagiaan kita ini selalu memberikan dukungan untuk kita. Dan semoga semua urusan kita menuju pernikahan diperlancar dan diberi kemudahaan. Semoga niat baik ini berakhir baik juga.

Calon istrimu,
Widya Lestari.

Monday, November 18, 2013

I love you to the moon and back!

Someone who always makes me smile :)
 


I love you, Uda denai :')

Thursday, November 7, 2013

New hope

Ada saat dimana kita berjuang menghadapi pilihan. Pilihan hidup yang seharusnya kita perjuangkan. Pilihan hidup yang dapat membahagiakan diri kita bahkan orang terdekat kita. Tidak pernah ada yang salah dalam mengambil sebuah pilihan, yang ada hanya resiko yang mungkin terjadi kedepannya.

Cinta bukan terus-terusan tentang mengucapkan kata puitis, tidak hanya bermesraan, tidak juga sebatas 'aku sayang kamu'. Cinta lebih menuju ketahapan yang lebih serius, siap memilih untuk sesuatu yang dianggap benar, siap dengan resiko yang akan dihadapi.

Saat ini, aku hanya mengikuti garis tanganku, garis tangan yang telah rapi disusun oleh Tuhan demi kebahagiaanku nanti. Aku relakan mereka yang selama ini selalu menemaniku. Aku relakan angan-angan busuk masa laluku demi kebahagiaan masa depanku. Aku hanya sebatas ini, hanya berusaha belajar realistis. Aku hanya manusia biasa yang sejujurnya sangat takut dengan resiko. Aku hanya mengikuti alur hidup yang disiapkan saja. Jika saat ini keadaan yang harus dihadapi adalah bersama kamu yang sangat mencintaiku, aku rela melakukannya. Aku ikhlas mengikuti semua skenario ini. Karna aku yakin, tidak ada skenario Tuhan yang tidak happy ending.

Begitu pula saat ini, keputusan ku memilih kamu adalah skenario yang Maha Tahu. Keputusanku serius menjalani ini juga hanya mengikuti skenario Dia. Hasilnya, seluruh keluarga bahagia mendengar kabar tentangku. Betapa mereka menanti-nanti saat ini tiba. Aku yang kembali menjadi anak kebanggaan keluarga. Tidak ada yang lebih membahagiakan dari itu.

Aku hanya ingin menjadi diriku yang sangat dibanggakan suamiku kelak, orang tuaku, saudaraku, dan mereka semua yang menyayangiku. 

Adi, terimakasih untuk rasa cinta tulus yang tidak pernah bosan kamu perlihatkan kepadaku. Kamu saja sudah lebih dari cukup. Aku mencintai kamu :)

Wednesday, June 26, 2013

Finally

Akhirnya..

Semua yang ditakutkan selama ini ternyata salah. Apa yang sudah dijalani ternyata memberi suatu titik terang. Dan ya semua harus dijalani. Enam bulan dari hari ini, semoga semuanya sesuai keinginan..
Keikhlasan orang tua juga menjadi salah satu penyemangat, dan makin kesini semakin yakin kalau ini keputusan yang baik. Semoga saja..

Sekarang dan beberapa bulan kedepan itu adalah waktu dimana aku menyiapkan mental dan menguatkan hati dengan kehidupan yang akan aku pilih.. Dan pastinya ini semua sudah diatur Tuhan, dan aku percaya bahwa rencana Tuhan selalu baik dan selalu indah :)